KITA HARUS SIAP MENJADI BAHAN OLOK-OLOKAN ORANG YANG KAFIR
Tergesa-gesa hanya dalam 3 hal, berbuka tatkala azan, menikahkan anak perempuan dan mengurus jenazah [Muhammad Saw]



KIta berada dalam zaman yang serba ingin cepat, mulai dari koneksi internet hingga bisnis. Segalanya punya judul besar CEPAT. Cepat ingin kaya, cepat ingin mendapat hasil dan cepat ingin mendapat jodoh. Dari semua itu tidak ada musibah yang paling besar melainkan ingin cepatnya kita dalam menikmati hasil dari buah dakwah kita. Inilah musibah yang paling besar di abad ini, ingin cepat menikmati hasil dari buah dakwah kita.

Musibah ini tentu ada sumbernya, tidak lain karena sikap orang-orang yang melawan dakwah ini kepada para da’i. mereka melakukan provokasi dengan mengejek-ejek para juru dakwah, kita pun terpancing, hingga hasilnya adalah ingin agar mereka cepat-cepat diazab, padahal bukan itu yang Alloh inginkan. Bercerminlah dari Nabi Nuh as, yang berdakwah 950 tahun lamanya, jika kita ingin mengikuti akhlaq para Nabi dan ingin bersama Nuh as di Syurga, maka ikutilah dan teladanilah kesabarannya…

Bukankah beliau diolok dan diejek oleh banyak orang termasuk anak dan istrinya sendiri. Adakah kesabaran yang paling agung sesudah itu? Apalagi ejekan dan olokan kaumnya kian menjadi-jadi dikala beliau membangun kapal, justru bukan di pinggir pantai, malah di atas gunung, bukankah bagi kebanyakan manusia ini adalah pekerjaan yang tolol? Bagaimana akan melayarkan kapal yang berada di puncak gunung? Kapal berlayar di laut, bukan di atas gunung! Demikianlah logika orang-orang yang waras. Tapi Nabi Nuh as tetaplah tidak menghiraukan olok-olokan kaumnya, termasuk anak dan istrinya sendiri yang semestinya membantu dakwahnya, beliau sadar, jika melayani olok-olokan kaumnya, maka waktu beliau akan habis hanya untuk merespon olok-olokan tersebut, tetap bersabar menerima olok-olokan kaumnya, beliau tetap taat mengerjakan perintah Alloh untuk membangun kapal, hingga datanglah masanya hujanpun turun, dan tannur pun terisi oleh air. Orang-orang panik, dikira hanya banjir biasa, mereka pun mencari-cari tempat untuk lari, tidak ditemukan satu tempat melainkan ke gunung, mereka kalap, berlarilah semua manusia ke gunung, dalam kondisi yang kritis, naluri kasih sayang kepada anak keluar dari bibir Nabi Nuh as dikala melihat dihadapan matanya, anaknya sendiri mencari-cari tempat lari ke arah gunung, jauh di gunung yang terpencil, keluarlah panggilan sayang sang ayah kepada anaknya, Ya Bunayya, Wahai anakku, naiklah kemari! Demikianlah panggilan sang ayah, namun hati sang anak memang sudah sangat tertutup, ia berlari terus ke gunung mencari perlindungan dari air yang gelombangnya laksana tsunami. Hingga akhirnya tenggelam bersama mereka yang ditenggelamkan.

Nabi Nuh as masih belum dapat melupakan wajah anaknya, ia masih tetap berkata bahwa anaknya adalah termasuk dalam ahli keluarganya, namun Alloh mengingatkan Nuh agar tidak meminta sesuatu yang ia tidak mengetahui hakikatnya, sehingga nanti ia bakal masuk kelompok orang-orang yang tidak berpengetahuan. Maka Nuh as memohon ampun kepada-Nya, dan Alloh menerima taubat dan permohonan ampunnya.



21:36. Dan apabila orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka hanya membuat kamu menjadi olok-olok. (Mereka mengatakan): "Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu?", padahal mereka adalah orang-orang yang ingkar mengingat Allah Yang Maha Pemurah.

21:37. Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (azab) -Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.

21:38. Mereka berkata: "Kapankah janji itu akan datang, jika kamu sekalian adalah orang-orang yang benar?"

21:39. Andaikata orang-orang kafir itu mengetahui, waktu (di mana) mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari muka mereka dan (tidak pula) dari punggung mereka, sedang mereka (tidak pula) mendapat pertolongan, (tentulah mereka tiada meminta disegerakan).

21:40. Sebenarnya (azab) itu akan datang kepada mereka dengan sekonyong-konyong lalu membuat mereka menjadi panik, maka mereka tidak sanggup menolaknya dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.

21:41. Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa orang rasul sebelum kamu maka turunlah kepada orang yang mencemoohkan rasul-rasul itu azab yang selalu mereka perolok-olokkan.



Semoga Alloh mengampuni kita yang terkadang tidak sabar tatkala menjadi bulan-bulanan olok-olokan orang-orang kafir, sebagaimana Alloh telah mengampuni Nabi Nuh as. Shalawat dan salam untuk seluruh para Nabi dan Rasul Alloh. Amin

Komentar

Postingan Populer